Tuesday, October 12, 2010

Peranan leadership dalam knowledge management (Process)

Kita telah membahas peranan leadership pada dua komponen knowledge management sebelumnya, tulisan ini melanjutkan dengan membahas peranan leaderhsip pada process.
Leadership mencakup dari setiap level dalam penerapan knowledge management pada perusahaan seperti framework dibawah ini yang diterapkan dalam IBM yang dinamakan Intelectual Capital Management (ICM) sebagai dasar dalam sharing and reuse knowledge dalam perusahaan (Huang, 1997). Dalam framework ICM yang diterapkan oleh IBM dapat kita lihat bahwa dalam setiap proses, leadership mempunyai peranan yang sangat besar yaitu berupa komitmen dari para pimpinan pucuk (top-down) dan keterlibatan para professional secara pro-aktif (bottom-up) dalam setiap proses untuk mendukung kesuksesan knowledge management. IBM menyadari bahwa peran leadership tidak hanya pada proses tertentu saja, namun setiap proses dalam knowledge management memerlukan leadership yang kuat untuk keberhasilan penerapan knowledge management.

ICM diimplementasikan di IBM dengan susunan beberapa proses yang terdapat pada framework diatas yang meliputi:
·         Visi “one firm, one face” yang menyatukan setiap orang dengan satu tujuan dan satu prinsip yang sama.
·         Menselaraskan strategi ICM dengan strategi bisnis yang ada.
·         Value system yang mendorong kebiasaaan sharing.
·         Menyeimbangkan organisasi dengan menyatukan antara informal dan formal, karena hubungan informal dapat menimbulkan kesatuan yang erat.
·         Teknologi yang memampukan perusahaan untuk berkolaborasi dan sharing.
·         Insentif dan pengukuran untuk mendorong sharing dan reuse intellectual capital (IC) serta dapat memonitoring penggunaan dari knowledge dan nilai knowledge tersebut bagi bisnis.
·         Leadership yang kuat diperlukan dalam mensukseskan setiap layer framework diatas, bukan hanya dari top manajemen (top-down), tapi juga dari professional (bottom-up).


Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada success model dibawah ini:



Kita telah melihat peranan leadership pada ketiga komponen utama knowledge management. Dalam implementasi knowledge management, sangatlah dibutuhkan komitmen dari para stakeholder. Implementasi Knowledge Management bukanlah suatu hal yang mudah, karena banyak melibatkan banyak aspek, dan akan merubah culture dan kebiasaan dari perusahaan. Merubah culture dan kebiasaan membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama. Oleh karena itu, komitmen dari para stakeholder sangatlah diperlukan dalam implementasi Knowledge Management di perusahaan, agar proses perubahan sebagai dampak dari implementasi Knowledge Management dapat berjalan dengan mulus. Untuk mendapatkan komitmen dari para stakeholder, diperlukan sebuah leadership dan strategi yang baik untuk dapat memenangkan komitmen dari para stakeholder, dan untuk menanamkan pemikiran “sense of belonging” terhadap proyek Knowledge Management.

Secara garis besar, leadership berperanan dalam memberi dukungan terhadap penerapan knowledge management terutama dukungan dari pimpinan puncak yang memberukan sumber daya, mendorong, mengatur, mengontrol, dan mengukur penerapan knowledge management. Selain itu leadership juga diperlukan dalam karyawan (bottom-up) melalui kerjasama dan komitmen dalam kesuksesan knowledge management. Leadership merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan penerapan knowledge management, banyak pakar knowledge management yang menyertakan leadership sebagai salah satu faktor dalam success model knowledge management baik dalam buku maupun dalam jurnal mereka. Karena itu dalam pengembangan success model knowledge management, sebaiknya tidak melupakan peranan leadership.

Referensi:
Huang Kuan-Tsae, 1997 "Capitalizing Collective Knowledge for Winning, Execution dan Teamwork", Journal of Knowledge Management, Vol. 1 Iss:2, pp.149-156

No comments:

Post a Comment