Tuesday, October 12, 2010

Leadership dan knowledge management





Tulisan ini menyambung bahasan sebelumnya, dimana terdapat empat pilar yang mendukung kesuksesan knowledge management yaitu Leadership, Organization, Technology dan Learning. Pembahasan dibawah ini akan memaparkan hubungan leadership dengan knowledge management.


Pengertian Leadership

Leadership atau kepemimpinan dimiliki oleh setiap perusahaan, namun level atau kadar leadership di setiap perusahaan berbeda.


Quinn Mills (2005) mendifinisikan leadership sebagai proses dimana satu orang mempengaruhi pikiran, sikap, dan perilaku orang lain. Pemimpin menetapkan arah, membantu melihat apa yang didepan, mendorong dan mengilhami orang-orang disekelilingnya. Sedangkan Pemberton et al. (2002) mengatakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan penting dalam mengarahkan pembelajaran dalam perusahaan dan mendorong suatu filosofi perbaikan secara terus-menerus berdasarkan berbagi ide, kepercayaan, eksperimen, dan visi eksternal. John C Maxwell dalam tulisannya yang berjudul "21 irrefutable laws of leaderhsip" secara singkat menjelaskan sebagai pengaruh - tidak lebih, tidak kurang.



Dapat disimpulkan bahwa leadership adalah suatu proses mempengaruhi lingkungan sekitar, baik individu maupun kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif.








Hubungan Leadership dengan knowledge management

Leadership yang kuat sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek dalam perusahaan. Demikian juga dalam penerapan knowledge management, leadership memainkan peranan yang sangat penting. Ini terbukti dari berbagai jurnal yang meneliti kaitan antara leadership dengan penerapan knowledge management yang menemukan bahwa leadership sangat berpengaruh dalam kesuksesan penerapan knowledge management. Bahkan framework yang dinamakan ICM (Intelectual Capital Management) yang digunakan dalam menerapkan knowledge management menunjukkan bahwa leadership sangat berpengaruh terhadap setiap layer/tahapan penerapan knowledge management.


Mohamed Khalifa dan Vanessa Liu (2003) mendapatkan hasil bahwa leadership mempengaruhi dalam kesuksesan penerapan KM selain culture dan KM strategy. Dikatakan bahwa peranan leadership biasanya berada pada posisi CKO (Chief Knowledge Officer), yang bertanggungjawab terhadap penerapan knowledge management. Selain itu CKO juga mempunyai tugas sebagai pemimpin yang menentukan policy, terlibat langsung dalam membentuk budaya perusahaan, mendapatkan komitmen dari para pucuk pimpinan (top executives), serta menciptakan strategic value dalam penerapan knowledge management. Berikut adalah tabel hasil penelitian yang didapat oleh Mohamed Khalifa dan Vanessa Liu: 






Berdasarkan tabel tersebut diatas, leadership mempunyai pengaruh yang signifikan terhadam knowledge management infrastructural capabilities. Untuk model penelitian yang digunakan oleh Mohamed Khalifa dan Vanessa Liu dapat dilihat pada bagan dibawah ini:






Dalam jurnalnya, Murray E Jennex (2008) yang berjudul “Knowledge Management System Success Factors”, menyimpulkan dari berbagai jurnal yang ada bahwa faktor sukses dalam pengembangan sistem knowledge management ada dua belas faktor. Dan leadership adalah salah satu faktor sukses yang terdapat pada nomor enam dan dapat kita lihat pada tabel dibawah ini: 

No
Success Factor
Source
1

Infrastruktur yang terintegrasi termasuk jaringan, database/repositories, komputer, software, knowledge management expert
Alavi and Leidner (1999), Barna (2002), Cross and Baird (2000), Davenport et al. (1998), Ginsberg and Kambil (1999), Jennex and Olfman (2000), Mandviwalla et al. (1998), Sage and Rouse (1999), Yu et al. (2004)
2
Strategi knowledge management yang meliputi identifikasi user, level pengalaman user, sumber, proses, strategi penyimpanan, knowledge dan hubungan antara strategi dengan sistem knowledge management
Barna (2002), Ginsberg and Kambil (1999), Holsapple and Joshi (2000), Jennex et al. (2003), Koskinen (2001), Mandviwalla et al. (1998), Sage and Rouse (1999), Yu et al. (2004)
3
Struktur dari knowledge yang umum dalam perusahaan yang diartikualasikan dengan jelas dan mudah dipahami
Barna (2002), Cross and Baird (2000), Davenport et al. (1998), Ginsberg and Kambil (1999), Jennex and Olfman (2000), Mandviwalla et al. (1998), Sage and Rouse (1999)
4
Motivasi dan komitment dari user termasuk sistem insentif dan pelatihan
Alavi and Leidner (1999), Barna (2002), Cross and Baird (2000), Davenport et al. (1998), Ginsberg and
Kambil (1999), Jennex and Olfman (2000), Malhotra and Galletta (2003), Yu et al. (2004)
5
Budaya perusahaan yang mendukung sharing dan pembelajaran knowledge
Alavi and Leidner (1999), Barna (2002), Davenport et al. (1998), Jennex and Olfman (2000), Sage and
Rouse (1999), Yu et al. (2004)
6
Dukungan dari senior manajemen termasuk dalamnya adalah pengalokasian sumber daya, leadership dan menyediakan pelatihan
Barna (2002), Davenport et al. (1998), Holsapple and Joshi (2000), Jennex and Olfman (2000), Yu et al. (2004)
7
Mengukur dampak dari sistem knowledge management dan penggunaan knowledge itu sendiri, dan tak kalah pentingnya adalah memverifikasi bahwa knowledge  yang didapatkan adalah knowledge yang benar
Alavi and Leidner (1999), Davenport et al. (1998), Jennex and Olfman (2000), Sage and Rouse (1999)
8
Tujuan yang jelas dari penerapan Knowledge Management
Ackerman (1994), Barna (2002), Cross and Baird (2000), Davenport et al. (1998)
9
Sebuah learning organization
Barna (2002), Cross and Baird (2000), Sage and Rouse (1999), Yu et al. (2004)
10
Penggunaan knowledge yang mudah yang didukung oleh search, retrieval dan visualization dari fungsi sistem knowledge management
Alavi and Leidner (1999), Ginsberg and Kambil
(1999), Mandviwalla et al. (1998)
11
Proses kerja yang didesain untuk dapat meng-capture dan penggunaan knowledge
Barna (2002), Cross and Baird (2000), Jennex and Olfman (2000)
12
Keamanan atau proteksi knowledge
Jennex and Olfman (2000), Sage and Rouse (1999)

Kita dapat melihat bahwa leadership sangat mempengaruhi dalam keberhasilan penerapan KM dalam suatu perusahaan, karena itu agar penerapan dapat berhasil maka perlu dibangun suatu leadership yang kuat di setiap level.









Referensi:
  1. Jennex, M.E., & Olfman, L. (2004). A Model of Knowledge Management Success. IGI Global.
  2. John C. Maxwell, 1998. The 21 Irrefutable Laws of Leadership: Follow Them and People Will Follow You”. Maxwell motivation, Inc.
  3. Mills Quin, 2005, “Leadership: How to lead, how to live”.
  4. Mohamed Khalifa, Vanessa Liu, 2003, “Determinants of Successful Knowledge Management Programs”, Academic Conferences Limited.
  5. Pemberton, J.D., Stonehouse, G.H. and Francis, M.S. (2002). Black and Decker - Towards a
    Knowledge-Centric Organization. Knowledge and Process Management. 9(3): 178-189.

No comments:

Post a Comment