Thursday, October 14, 2010

Knowledge Management pada Unilever

PT Unilever Indonesia (ULI), Tbk adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang berhasil dalam penerapan knowledge management. Misi ULI adalah "peningkatan vitalitas hidup", hal ini dapat terpenuhi melalui produk-produk mereka yang inovatif, unggul dan ekonomis. Untuk hal tersebut ULI sangat berkomitmen untuk membawa ilmu pengetahuan dan dan keahlian internasional mereka untuk dapat melayani konsumen setempat. Dari misi dan komitment tersebut ULI fokus pada memenuhi kebutuhan pelanggan, pengembangan karyawan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbagi pengetahuan.

Pengembangan SDM
Karyawan merupakan aset berharga bagi ULI, karena itu mereka membuat strategi dan sistem human capital yang komprehensif.Beberapa hal yang dilakukan antara lain Performance Development Program (PDP) yaitu rencana pengembangan setiap karyawan sesuan dengan pekerjaan masing-masing. setiap pertengahan tahun PDP dimonitor melalui Continuous Improvement Discussion (CID) untuk membahas hal-hal yang perlu dilakukan untuk pengembangan karyawan.

Budaya Coaching
Budaya coaching disini dilakukan dengan menempatkan senior manager untuk menjadi coach suatu department. Sebelum menjadi coach, mereka dibekali dengan pelatihan dan teknik coaching. Untuk budaya coaching ini diberi nama Building Leaders as Generative Coaches.

Budaya Sharing Knowledge
ULI menuntuk senior manager menjadi learning champion yang dengan sukarela membagi pengetahuan karena mereka adalah ahli dalam bidangnya. Hal-hal yang dilakukan ULI adalah:
1. Learning award bagi management dan karyawan yang berkontribusi aktif dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman.
2. Retrospect berupa program penulisan tacit yang diperoleh dari pengalaman para karyawan, dan bagi yang dianggap baik akan dipublikasikan di situs departemen mereka.
3. SOLAR (Share of Learning and Discussion) ajang dimana pimpinan luar ULI datang sebagai narasumber
4. Good idea merupakan inisiatif yang memfasilitasi karyawan (dengan berbagai level) untuk menyampaikan ide sederhana (dalam bentuk apapun) yang memiliki dampak besar bagi organisasi.

Fasilitas untuk knowledge sharing
Beberapa fasilitas yang dibangun ULI adalah:
1. Learning Centre di Mega Mendung puncak dengan kelas dan e-learning.
2. Knowledge Club Online dan Online Library yang berupa database pengetahuan dan perpusatakaan online
3. Intranet yang berisi semua aktivitas dan informasi organisasi terutama scoreboard yang berisi progres pencapaian kinerja organisasi.

Pengetahuan pelanggan untuk pengembangan produk
ULI secara rutin melakukan survey dan studi shopper understanding dengan melakukan kerjasama dengan pihak retail dan perusahaan reserach.

Edukasi pelanggan
ULI bertanggung jawab dalam mengedukasi konsumen dengan acara Pepsodent Night Brushing dan Lifebouy berbagi sehat.

Kita perlu belarjar penerapan KM pada ULI, karena mereka sangat berkomitmen dalam membangun learning organization. Mereka mengelola intellectual capital nya dengan baik sehinnga hal tersebut membuat mereka terus berkembang dan memiliki competitive advantage yang kuat.

Referensi:
Satyo Fatwan dan Alex Denni, 2009. "Indonesian MAKE Study & Lessons learned from the winner". Gramedia Pustaka Utama.

1 comment: