Monday, October 11, 2010

Knowledge Management: Pengertian dan keuntungan

Akhir-akhir ini banyak perusahaan yang mulai mencoba menerapkan knowledge management dalam lingkungan perusahaan. Mereka beranggapan bahwa dengan menerapkan knowledge management, perusahaan dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage). Lalu apakah definisi knowledge management sebenarnya? Mari kita lihat definisi knowledge management melalui beberapa pakar berikut:

“Knowledge Management adalah manajemen dari knowledge yang penting yang eksplisit dan sisematis dan berhubungan dengan proses pembuatan, organisasi, penggunaan dan pengeksploitasian” (Skyrme dan Amidon, 1997).

“KM adalah perpaduan dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual dan pandangan ahli yang menjadi kerangka kerja untuk mengevaluasi dan menggabungkan informasi dan pengalaman: (Davenport dan Prusak, 1998). 

“Knowledge Management adalah proses kritikal dalam mengelola pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan yang ada, dan mengeksploitasi, dan mendapatkan aset knowledge, untuk mengembangkan peluang” (Quintas et al, 1997). 

“Knowledge Management adalah sebuah proses dari pemanfaatan knowledge yang bermanfaat untuk mencapai inovasi dalam proses dan produk/layanan, efektif dalam mengambil keputusan, dan adaptasi perusahaan di pasar untuk menciptakan nilai bisnis dan competitive advantage bagi perusahaan” (Saleeh dan Goh’s, 2002).

Melalui beberapa pernyataan pakar knowledge management diatas, dapat kita simpulkan bahwa Knowledge Management adalah suatu pengaturan (manajemen) knowledge baik yang berupa tacit ataupun eksplisit yang berguna untuk memberikan nilai bagi perusahaan dan meningkatkan kompetensi perusahaan.

Dalam pengertian diatas mungkin ada 2 kata yang asing ditelinga kita yaitu: tacit knowledge dan explicit knowledge, lalu apa perbedaannya? Mari kita mulai dari explicit knowledge yang secara tidak sadar sering kita jumpai.

Explicit knowledge: pengetahuan (knowledge) yang dapat dituangkan, dinyatakan, dan disimpan dalam suatu media tertentu dan siap (mudah) ditransfer kepada orang lain. Contoh dari explicit knowledge adalah seperti buku, blog ini, wikipedia, manual, dokumen, video, audiodan sebagainya.

Tacit knowledge: kebalikan dari explicit yaitu pengetahuan (knowledge) yang ada didalam seseorang dan susah untuk ditransfer kepada orang lain melalui menuliskannya dalam suatu media dan sering dikenal dengan istilah "know-how". Contohnya adalah pengalaman seseorang, kemampuan seseorang, kemampuan berbahasa dan sebagainya.

Lalu mengapa banyak perusahaan berusaha untuk menerapkan knowledge management? Keuntungan-keuntungan apa yang diharapkan dalam menerapkan knowledge management?

Berikut adalah keuntungan-keuntungan yang diharapkan dalam penerapan KM pada perusahaan menurut Santosus dan Srmach (2001), serta Beijerse (1999) adalah:
  • Meningkatkan inovasi dengan mendorong keluarnya ide-ide baru
  • Meningkatkan service kepada pelanggan dengan menyingkatkan response time
  • Meningkatkan pendapatan dengan menempatkan produk dan jasa lebih cepat ke dalam pasar
  • Meningkatkan tingkat retensi karyawan dengan mengenali nilai dari karyawan
  • Mengurangi operator dan menekan biaya dengan menghilangkan biaya yang tidak perlu
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan posisi dalam pasar dengan lebih cerdas dalam pasar
  • Meningkatkan keberlangsungan perusahaan
  • Meningkatkan profit perusahaan
  • Mengoptimalkan interaksi antara R&D dengan marketing
  • Meningkatkan persainga kelompok
  • Membuat karyawan professional semakin efisien dan efektif
  • Menyediakan dasar yang lebih baik dalam pembuatan keputusan seperti membuat atau membei teknologi maupun merger
  • Meningkatkan komunikasi antar pekerja
  • Meningkatkan sinergi antar pekerja
  • Memastikan knowledge pekerja tinggal dalam perusahaan
  • Membuat perusahaan focus pada core business dan knowledge penting dalam perusahaan.

Referensi:
  1. Davenport, T.H. and Prusak, L. (1998). Working knowledge: How Organisations Manage What They Know. Boston, Massachusetts: Harvard Business School Press.
  2. Salleh, Y. and Goh, W.K. (2002). “Managing Human Resources Toward Achieving Knowledge Management”. Journal of Knowledge Management, 6(5): 457-468.
  3. Santosus, M. and Surmacz, J. (2001). The ABCs of Knowledge Management. CIO.
  4. Skyrme, D. and Amidon, D. (1997). The Knowledge Agenda. The Journal of Knowledge Management. 1(1): 27-37.
  5. Quintas, P., Lefrere, P. and Jones, G. (1997). KM: A Strategic Agenda. Journal of Long ange
    Planning. 30(3): 385-391.

No comments:

Post a Comment